new in my inboks

Imam Al-Ghozali pernah mengatakan :
“ hati adalah raja, berilah ia mekan dengan ilmu, sebab jika lewat tiga hari tidadk diberi makan berupa ilmu, ia akan mengeras dan akhirnya mati (rsty)”.
Dari pesan yang aku terima dari salah seorang temanku ini, yang tentunya ia ambil dari sebuah kitab yang didalamnya terdapat perkataan iman Al-Ghozali, ini benar, hati adalah seperti raja, didalam tubuh kita yang menentukan arahnya adalah hati, hati di sini lebih mengarah pada jiwa. Ada sebuah hadist mengatakan “ dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika daging tersebut bersih maka bersih keseluruhannya, jika deaging tersebut kotor maka kotorlah seluruhnya”, perkataan iman Ghozali tersebut sangat sejalan dengan hadist tersebut, dan juga terbukti pada zaman sekarang, orang yang memiliki hati yang busuk, jiwa yang kotor hidupnya penuh kebobrokan, dan sulit menerima cahaya hidayah, karena seperti perkataan imam Ghozali bahwa jika hati tidak di beri makan berupa ilmu ia akan mengeras dan akhirnya mati, jika hati telah mati, Zainuddin MZ mengatakan jika hati sudah mati, hakikatnya adalah seperti mayat berjalan, karena jiwanya tiada lagi nilai-nilai kebaikan. Dan jika hati telah mati, ilmu pun sulit untuk masuk, seperti kata imam Syafi’I :
“ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang melakukan kema’siyatan”.
Ini jelas sekali, kita harus selalu mengisi inbok hati kita dengan nilai-nilai keislaman, sebab jika inbok hati kita kita biarkan kosong , ia dengan sendirinya akan di masuki oleh nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai keislaman karena tiada benteng yang bisa mencegah nilai-nilai jahat tersebut masuk, bentengnya adalah ilmu agama, karena dengan ilmu agama ia akan di beri kekuatan batin oleh Allah SWt untuk menghadapi godaan.
Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam rangka menggali ilmu agama dan menyebarkannya, apalagi zaman teknologi sekarang ini, hanya tinggal klik sudah dapat, bahkan yang lebih ringan lagi adalah dengan mengirim pesan singkat yang berisi taujih, seperti yang telah beberapa temanku lakukan, ternyata hal tersebut lebih efektif, karena paling tidak pasti di baca oleh si penerima, dan ini merupakan salah satu jihad, menegakkan agama islam melaui pesan singkat. Mari kita budayakan mengirim pesan taujih, mari kita budayakan “mengirim taujih setiap hari “. Selain lebih mengakrabkan perasuadaraan dan ukhuwah, juga bernilai jihad.
Description: new in my inboks Rating: 4.5 Reviewer: Pak Sam ItemReviewed: new in my inboks
Posted by:Mbah Qopet
Admin Pembelajar Updated at: 14.13

0 comments

Posting Komentar

Blogroll