15 April 2011
KAJIAN ISLAM KAMPUS
Oleh : Uzt. Didik Nur Haris,Lc
“Faktor-faktor dalam menolong dan memenangkan ummat”
Posisi ummat Islam
Posisi ummat islam seperti yang telah Allah cabtumkan dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 110
öNçGZä. uŽöyz >p¨Bé& ôMy_̍÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã ̍x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur šÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #ZŽöyz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB šcqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçŽsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ  
110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Posisi ini merupakan posisi tasyrif dan tafdhil; kemuliaan dan keutamaan, dalam ayat tersebut juga untuk menjadi ummat yang terbaik, setidaknya ada 3 pilar utama yang harus dipenuhi oleh ummat, yaitu:
-          Beriman kepada Allah
-          Amar ma’ruf
-          Nahi munkar
Faktor-faktor yang menolong kemenangan ummat:
1.      Iman kepada Allah
Faktor utama dalam keimanan adalah realisasinya, ummat saat ini memerlukan realisasi dari iman.
Keimanan bisa bersumber dari tafakkur dan tadabbur.
·         Rububiyah
·         Uluhiyah
·         Asma’ wa sifat
Keimanan ini sangat erat dengan ilmu tetntang keimanan, sehingga setiap muslim wajib hukumnya menuntut ilmu, terlebih ilmu tentang keimanan. (QS 47:19). Dan dalam menuntut ilmu, yang paling dibutuhkan adalah التَّضْحِيَّة  yaitu perjuangan. Dalam menuntut juga diperlukan komitmen yang merupakan basis dari pemahaman.
2.      Kepemimpinana seperti kepribadian Rasulullah SAW
Pemimpin yang saat ini mewarisi warisan para nabi adalah ulama, karena ulama merupakan pewaris para anbiyya’.
Para ulama salafus shaleh telah menunjukkan prestasi mereka yang sangat unggul yang tideak lekang ditelan masa, tidak hanya diakui oleh duinia islam, dunia barat pun mengakui prestasi mereka. Mereka begitu berprestasi karena pengorbanan mereka sangat besar dalam menuntut warisan nabi yaitu ilmu agama, sehingga ada yang mengatakan sberapa banyak orang mengenang kita adalah sebanding dengan seberapa besar pengorbanan kita. Ini telah dibuktikan oleh ulama-ulama kita terdahulu. Selain itu mereka juga memiliki kesungguhan yang sangat luar biasa, bahkan tidak mungkin dilakukan oleh orang seperti kita. Seperti:
·         Ibnu Sina, ia 40 kali membaca buku Aristoteles baru faham. Disini menujukkan betapa semangatnya beliau dalam menuntut ilmu.
·         Imam Ahmad ibn Hnbal, beliau rela berjalan kati sejauh 30.000 mil untuk belajar hadits. Sehingga beliau bisa menulis 40.000 hadits dalam musnadnya, dan beliau hafal 1.000.000 fatwa sahabat.
·         Jabir ibn Abdillah, ia berjalan satu bulan penuh hanya untuk mendapatkan sebuah hadits.
·         Ibnu Hibban, meriwayatkan hadist dari 3000 ulama.
·         Imam Al-Muzanny, beliau menghatamkan kitab ar-risalah karangan Imam Syafi’i sebanyak 500 kali.
·         Ulama Andalusia menghatamkan kitab shahih Bukhari sebanyak 700 kali.
Subhannallah, sungguh pengorbanan dan kesungguhan ulama kita terdahulu sungguh luar biasa, sehingga mereka tetap dikenang sepanjang zaman. Bagaiman dengan kita?
Description: Rating: 4.5 Reviewer: Pak Sam ItemReviewed:
Posted by:Mbah Qopet
Admin Pembelajar Updated at: 21.01

0 comments

Posting Komentar

Blogroll